Wednesday, 16 March 2016

Sensor Suhu ---- jenis dan karakteristik

Sekarang waktunya kita membahas tentang Sensor Suhu nih kawann... Tau gak sensor suhu itu apa? jenis - jenis nya apa aja coba??
Mau tau kan. Yuk disimak !! ^^^^^

Sensor  suhu atau temperature sensors adalah suatu komponen yang dapat mengubah besaran panas menjadi besaran listrik sehingga dapat mendeteksi gejala perubahan suhu pada objek tertentu. Tanpa kita sadari , sebenarnya komponen ini sudah sangat akrab dengan kehidupan kita sehari hari. Salah satu alat yang menggunakan komponen ini yaitu thermometer digital.



Jenis-Jenis Sensor Suhu
         Sensor suhu dibagi dalam 4 golongan utama, dari tiap sensor suhu ini memiliki beberapa tipe dan bentuk yang berbeda. 4 jenis utama sensor suhu :
  • Thermocouple ( T / C )
  • Resistance Temperature Detector ( RTD )
  • Thermistor
  • IC Sensor Suhu
Karakteristik Sensor Suhu
  1. Thermocouple ( T / C )
Thermocouple pada intinya terdiri dari sepasang transduser panas dan dingin yang disambungkan dan dilebur bersama, dimana terdapat perbedaan yang timbul antara sambungan tersebut dengan sambungan referensi yang  berfungsi sebagai pembanding.

Simbol Thermocouple

Thermocouple

Tipe Thermocouple

Kelebihan Thermocouple :
  1. Selfpowered
  2. Sederhana
  3. Bentuk yang beragam
  4. Range respon suhu yang luas
Kekurangan Thermocouple :
  1. Tidak linier
  2. Tegangan output rendah
  3. Memerlukan tegangan referensi
  4. Kurang stabil
  5. Kurang sensitif
Karakteristik Thermocouple



Salah satu contoh thermocouple adalah J-TC Thermocouple . J-TC merupakan sensor yang mengubah besaran suhu menjadi tegangan, dimana sensor ini dibuar dari sambungan dua bahan metallic yang berlainan jenis. Sambungan ini dikomprosikan dengan campuran kimia tertentu. Sehingga dihasilkan beda potensial antar sambungan yang akan berubah terhadap suhu yang dideteksi.

     2. Resistance Temperature Detector ( RTD )


RTD memiliki prinsip dasar pada tahanan listrik dari logam yang bervariasi sebanding dengan suhu. Kesebandingan variasi ini adalah presisi dengan tingkat konsisten kestabilan yang tinggi pada pendeteksian tahanan. Platina adalah bahan yang sering digunakan karena memiliki tahanan suhu, kelinearan, stabilitas dan reproduksibilitas.

Kelebihan RTD :
  • Stabilitas kerja yang tinggi
  • Memiliki akurasi pengukuran yang tinggi
  • Lebih linier daripada thermocouple

Kekurangan RTD :
  • Harga RTD mahal
  • Memerlukan supply daya
  • Resistansi yang rendah
  • Tahanan absolut yang rendah
  • Mengalami self heating
Karakteristik RTD

   3. Thermistor

Thermistor adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien suhu negatif, karena saat suhu meningkat maka tahanan menurun atau sebaliknya. Jenis ini sangat peka dengan perubahan tahan 5% per Celcius sehingga mampu mendeteksi perubahan suhu yang kecil.

Kelebihan Thermistor
  • Level perubahan output yang tinggi
  • Respon terhadap perubahan suhu yang cepat
  • Perubahan resistansi pada kedua terminal ( pin )
Kekurangan Thermistor
  • Tidak linier
  • Range pengukuran suhu yang sempit
  • Rentan rusak
  • Memerlukan supply daya
  • Mengalami self heating
Karakteristik Thermistor




Contoh sensor suhu yang termasuk thermistor adalah NTC ( Negative Temperature Coefficient ). NTC merupakan sensor yang mengubah besaran suhu menjadi hambatan. NTC dibuat dari campuran bahan semikonduktor yang dapat menghasilkan hambatan intrinsik yang akan berubah terhadap temperature.

    4. IC Sensor Suhu

IC Sensor adalah sensor suhu dengan rangkaian terpadu yang menggunakan chip silikon untuk kelemahan penginderaannya. Mempunyai konfigurasi output tegangan dan arus yang sangat liniear.

Simbol

IC Sensor Suhu

Kelebihan IC Sensor Suhu :
  • Output paling linier
  • Perubahan level output yang tinggi
  • Harga murah
Kekurangan IC Sensor Suhu :
  • Temperature kerja dibawah 200 derajat Celcius ( T < 200 derajat )
  • Memerlukan supply daya
  • Respon time lambat
  • Mengalami self heating
  • Konfigurasi terbatas
Karakteristik IC Sensor Suhu


Salah satu jenis IC Sensor Suhu adalah IC Sensor suhu tipe LM35. IC sensor suhu LM35 ini memiliki output yang linier dan bekerja dengan tegangan 5 volt DC. IC sensor suhu LM35 sering digunakan sebagai pengindera temperature atau suhu ruangan.


Bermanfaat kan artikel ini ... Yuk di klik untuk aplikasinya

Aplikasinya --->> Aplikasi Sensor suhu



Source :






Sunday, 6 March 2016

Transducer dan Jenis-jenisnya


Pengertian Transduser

Transduser adalah peralatan yang merubah variabel fisik seperti gaya , tekanan , temperature , kecepatan menjadi bentuk variabel yang lain ( Sumbodo, Wirawan. 2008 : 647 ).




Transduser bisa berupa peralatan listrik , elektronik , elektromekanik , elektromagnetik , fotonik , atau fotovoltaik . Dalam pengertian yang lebih luas, transduser kadang-kadang juga didefinisikan sebagai suatu peralatan yang mengubah suatu bentuk sinyal menjadi bentuk sinyal lainnya.Contoh yang umum adalah pengeras suara (audio speaker), yang mengubah beragam voltase listrik yang berupa musik atau pidato, menjadi vibrasi mekanis. Contoh lain adalah mikrofon , yang mengubah suara kita, bunyi, atau energi akustik menjadi sinyal atau energi listrik.

Suatu definisi mengatakan “transducer adalah sebuah alat yang bila digerakkan oleh energi di dalam sebuah sitem transmisi, menyalurkan energi dalam bentuk yang sama atau dalam bentuk yang berlainan ke sistem transmisi kedua”. Transmisi kedua ini bisa listrik, mekanik, kimia, optik (radiasi) atau termal (panas).

Sebagai contoh, definisi transduser yang luas ini mencakup alat-alat yang mengubah gaya atau perpindahan mekanis menjadi sinyal listrik. Alat-alat ini membentuk kelompok transduser yang sangat besar dan sangat penting yang lazim ditemukan dalam instrumentasi industri; dan ahli instrumentasi terutama berurusan dengan jenis pengubahan energi ini. Banyak parameter fisis lainnya (seperti panas, intensitas cahaya, kelembaban) juga dapat diubah menjadi energi listrik dengan menggunakan transduser.

Jenis-jenis Transducer

Berdasarkan Fungsinya, Transduser terbagi menjadi 2 jenis yaitu Transduser Input dan Transder Output. Hampir semua perangkat Elektronika terdapat kedua jenis Transduser tersebut. Berikut ini adalah Blok Diagram sederhana dari Transduser Input ke Transduser Output.




Transduser Input (Input Transducer)

Transduser Input merupakan Transduser yang dapat mengubah energi fisik (physical energy) menjadi sinyal listrik ataupun Resistansi (yang kemudian juga dikonversikan ke tegangan atau sinyal listrik). Energi fisik tersebut dapat berbentuk Cahaya, Tekanan, Suhu maupun gelombang suara. Seperti contohnya Mikropon (Microphone), Mikropon dapat mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik yang dapat dihantarkan melalui kabel listrik. Transduser Input sering disebut juga dengan Sensor.
Berikut ini beberapa Komponen Elektronika ataupun perangkat Elektronika yang digolongkan sebagai Transduser Input.

  • LDR (Light Dependent Resistor) mengubah Cahaya menjadi Resistansi (Hambatan)
  • Thermistor (NTC/PTC) mengubah suhu menjadi Resistansi (Hambatan)
  • Variable Resistor (Potensiometer) mengubah posisi menjadi Resistansi (Hambatan)
  • Mikropon (Microphone) mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik

Transduser Output (Output Transducer)

Transduser Output merupakan Transduser yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi bentuk energi fisik (Physical Energy). Seperti contohnya Loudspeaker, Loudspeaker mengubah sinyal listrik menjadi Suara yang dapat di dengar oleh manusia. Transduser Output sering disebut juga dengan istilah Actuator.
Beberapa Komponen Elektronika atau Perangkat Elektronika yang digolongkan sebagai Transduser Output diantaranya adalah sebagai berikut :
– LED (Light Emitting Diode) mengubah listrik menjadi Energi Cahaya
– Lampu mengubah listrik menjadi Energi Cahaya
– Motor mengubah listrik menjadi Gerakan (motion)
– Heater mengubah listrik menjadi Panas
– Loudspeaker mengubah sinyal listrik menjadi Suara

Penggabungan Transduser Input dan Output

Banyak Perangkat Elektronika yang kita pergunakan saat ini adalah gabungan dari Transduser Input dan Transduser Output. Dalam Perangkat Elektronika yang dimaksud ini terdiri dari Sensor (Transduser Input) dan Actuator (Transduser Output) yang mengubah suatu bentuk Energi menjadi bentuk energi lainnya dan kemudian mengubahnya lagi menjadi bentuk energi yang lain. Seperti contohnya Pengukur Suhu Badan (Termometer) yang mengkonversikan atau mengubah suhu badan kita menjadi sinyal listrik (Transduser input = Sensor Suhu) kemudian diproses oleh Rangkaian Elektronika tertentu menjadi Angka atau Display yang dapat dibaca oleh kita (Transduser Output = Display).

Aplikasi Transduser

Berdasarkan Aplikasinya, Transduser dapat dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah :
  • Transducer Electromagnetic, seperti Antenna, Tape Head/Disk Head, Magnetic Cartridge.


  • Transducer Electrochemical, seperti Hydrogen Sensor, pH Probes.

  • Transducer Electromechanical, seperti Rotary Motor, Potensiometer, Air flow sensor, Load cell.

  • Transducer Electroacoustic, seperti Loadspeaker, Earphone, Microphone, Ultrasonic Transceiver.

  • Transducer Electro-optical, seperti Lampu LED, Dioda Laser, Lampu Pijar, Tabung CRT.

  • Transducer Thermoelectric, seperti komponen NTC dan PTC, Thermocouple