Olaaa kawann ... Kita akan bahas potongan puzzle lain yang menarik nih. Oh yaa kalian sering kan keluar masuk rumah, kamar, mall dan laiiin sebagainya. Apa kalian gak lelah buka tutup pintu ?? Aku aja lelah berusaha buka pintu hatimu :v pffttt . . . Sekarang kan jamannya serba modern, kenapa gak kita manfaatin aja teknologi ini . . . Maka dari itu sekarang kita akan membahas tentang aplikasi dari sensor motion detector. Sensor itu banyak jenisnya, ada yang peka sama gerakan dll. Masak kamu kalah sih sama sensor, sensor aja peka masak kamu gak peka peka siihh. Pake sensor giih... sensor yang akan dibahas yaitu sensor yang bisa mendeteksi gerak-gerik ehhh kamu gak peka sama gerak-gerikku yaa ... wkwkwkww (^3^)
Yuk ahh back to the topic . . . Sensor PIR ini dengan tipe AMN12111 . Sensor ini so so so so tiny guuyyyss
Okee langsung aja kita bahas cuusss !!
1.1 Mikrokontroler ATMega 8535
Mikrokontroler
AVR ( Alf and Vegard’s Risc processor ) memiliki arsitektur 8 bit, dimana semua
instruksi dikemas dalam kode 16 bit ( 16- bits word ) dan sebagian besar
instruksi dieksekusi dalam 1 ( satu ) siklus clock. Mikrokontroler AVR
berteknologi RISC ( Reduced Instruction Set Computing ). Secara umum, AVR
dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx,
keluarga ATMega dan keluarga AT86RFxx. ( Wardhana, 2006 )
1.2 Sensor Passive InfraRed ( PIR )
PIR atau
Passive Infra Red merupakan sebuah sensor yang biasa digunakan untuk mendeteksi
keberadaan manusia. Proses kerja sensor ini dilakukan dengan mendeteksi adanya
radiasi panas tubuh manusia yang diubah menjadi perubahan tegangan.
Sensor PIR ( Passive Infra Red ) dapat mendeteksi sampai dengan jarak 5m. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.5.
PIR sensor mempunyai dua elemen sensing yang terhubung dengan masukan. Jika ada sumber panas yang lewat di depan sensor tersebut, maka sensor akan mengaktifkan sel pertama dan sel kedua sehingga akan menghasilkan bentuk gelombang. Sinyal yang dihasilkan sensor PIR mempunyai frekuensi yang rendah yaitu antara 0,2 – 5 Hz.(digilib.polsri.ac.id)
Sensor PIR ( Passive Infra Red ) dapat mendeteksi sampai dengan jarak 5m. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.5.
PIR sensor mempunyai dua elemen sensing yang terhubung dengan masukan. Jika ada sumber panas yang lewat di depan sensor tersebut, maka sensor akan mengaktifkan sel pertama dan sel kedua sehingga akan menghasilkan bentuk gelombang. Sinyal yang dihasilkan sensor PIR mempunyai frekuensi yang rendah yaitu antara 0,2 – 5 Hz.(digilib.polsri.ac.id)
1.3 Motor DC
Motor DC
adalah suatu motor penggerak yang dikendalikan dengan arus searah ( DC ).
Bagian motor DC yang paling penting adalah rotor dan stator, yang termasuk
stator adalah badan motor, sikat-sikar dan inti kutub magnet. Bagian rotor
adalah bagian yang berputar dari motor DC, yang termasuk rotor ialah lilitan
jangkar, jangkar, komutator, tali, isolator, poros, bantalan dan kipas. (
Heryanto dan Adi, 2008 ) Driver motor digunakan untuk menggerakkan motor DC
menggunakan mikrokontroler. Arus yang mampu diterima atau yang dikeluarkan oleh
mikrokontroler sangat kecil ( dalam satuan miliampere ) sehingga agar
mikrokontroler dapat menggerakkan motor DC diperlukan suatu rangkaian driver
motor yang mampu mengalirkan arus sampai dengan beberapa ampere. Rangkaian
driver motor DC dapat berupa rangkaian transistor, relay, atau IC ( Integrated
Circuit ). Rangkaian driver yang umum digunakan adalah dengan IC L293D.
1.4 Komponen Pendukung
1. Resistor.
Resistor
adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus
yang mengalir dalam suatu rangkaian.
2. Kapasitor.
Kapasitor
adalah alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara
mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator sering
disebut kapasitor ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat
dengan huruf (C) (www.wikipedia/kapasitor.html,2009).
3. Dioda
Dioda
adalah komponen elektronika yang paling sederhana dari keluarga semikonduktor,
dari simbolnya menunjukkan arah arus dan ini merupakan sifat dioda, bahwa dioda
hanya mengalirkan arus pada satu arah atau arah maju ( forward ) sedangkan pada
arah sebaliknya (reverse) arus tidak mengalir, arus hanya mengalir dari kutub
Anoda ke kutub Katoda. Jenis – jenis dari dioda diantaranya : Dioda Zener, LED,
Infrared, Photodioda dan sebagainya. LED ( Light Emitting Diode ), yaitu Dioda
yang dapat memancarkan sinar, bisa digunakan sebagai lampu indikator dengan
kelebihan yaitu umur aktifnya sangat lama jika dibandingkan dengan lampu pijar
( http://n8n.co.cc, 2009 ).
1.5 Sofware Pemrograman dan Software
Downloader
Bahasa C
merupakan salah satu bahasa yang cukup populer dan handal untuk pemograman
mikrokontoler. Dalam melakukan pemograman mikrokontroler
diperlukan suatu software pemograman, salah satunya yang mendukung bahasa C
adalah Code Vision AVR ( CVAVR ). CVAVR hanya dapat digunakan pada
mikrokontroler keluarga AVR. CVAVR selain dapat digunakan sebagai software
pemograman juga dapat digunakan sebagai software downloader. Software
downloader akan mendownload-kan file berekstensi “.hex” ke mikrokontroler. (
Averroes, 2009 )
1.6 Software Menggambar Rangkaian
Dalam
menggambar rangkaian dibutuhkan sebuah software. Software yang digunakan adalah
Protues 7 Proffesional. Proteus adalah sebuah software untuk mendesain PCB yang
juga dilengkapi dengan simulasi pspice pada level skematik sebelum rangkaian
skematik diupgrade ke PCB shingga sebelum PCBnya di cetak kita akan tahu apakah
PCB yang akan kita cetak sudah benar atau tidak. Proteus mengkombinasikan
program ISIS untuk membuat skematik desain rangkaian dengan program ARES untuk
membuat layout PCB dari skematik yang kita buat. Pengalaman saya menggunakan
Proteus ini, software ini bagus digunakan untuk desain rangkaian
mikrokontroller. Proteus juga bagus untuk belajar elektronika seperti dasar –
dasar elektronika sampai pada aplikasi mikrokontroller. Software ini jika di
install menyediakan banyak contoh aplikasi desain yang disertakan sehingga kita
bisa belajar dari contoh – contoh yang sudah ada. (sharing for Life.com)
Perangkat
Keras ( Hardware )
A. Rangkain
Catu Daya
Rangkaian
ini terdiri dari tansformator yang berfungsi mengubah tegangan dari AC ke DC.
Selain itu terdapat pula regulator yang berfungsi untuk menstabilkan tegangan.
Fungsi lainnya yaitu menurunkan tegangan dari 220 V AC ke 5 V DC. Jadi secara
garis besar fungsi rangkaian catu daya adalah untuk menurunkan tegangan dari
220 VAC ke 5 V DC serta menstabilkan tegangannya.
B.
Rangkaian Mikrokontroler
Rangkaian
ini menggunakan ATMega 8535 dengan menggunakan IC ATMega 8535 yang digunakan
sebagai minimum system. Rangkaian ini berfungsi sebagai otak yang mengatur
jalannya rangkaian secara keseluruhan.
C.
Rangkaian Motor DC
Motor
Dc ini digunakan untuk menggerakan pintu. Gerakan motor DC ini dapat diatur
dengan pemberian data pada IC L293D sebagai driver motor DC.
D. Rangkaian
Sensor
Sensor
digunakan untuk memberikan input yang nantinya akan dibaca oleh mikrokontroler.
Sensor disini menggunakan sensor PIR yang terdiri dari tiga kaki. Kaki pertama
terhubung dengan mikrokontroler, kaki yang kedua terhubung dengan VCC, dan kaki
yang ketiga terhubung dengan Ground.
E.
Casis ( Rangka ) dan Pintu
Rangka
dan pintu yang digunakan dalam alat ini
menggunakan bahan dari akrilik dan alumunium.
Perangkat
Lunak ( Software )
A. CodeVisionAVR
C Compiler
Aplikasi
ini digunakan untuk menuliskan program yang akan dibuat yang akan disimpan
dalam ekstensi *.c. Kemudian dapat meng – compile menjadi ekstensi *.hex.
Setelah itu men – download – kan file *.hex ke dalam minimum system ATMega
8535.
B.
Proteus 7 Professional
Aplikasi
ini digunakan untuk menggambar rangkaian. Dalam program terdapat beberapa
gambar komponen elektronika sehingga memudahkan dalam pembuatan gambar rangkaian.
Alat
Pendukung
A. Solder
Alat
pendukung yang digunakan untuk memanaskan dan menyambung komponenkomponen
elektronika.
B. Multimeter
Digunakan
untuk mengecek ukuran komponenkomponen elektronika.
C. Cutter
Alat
yang digunakan sebagai pemotong aklirik.
D. Bor
Alat
yang digunakan untuk membuat pada rangka.
Perancangan
Elektronik
Komponen
elektronik dipasang sesuai dengan rangkaian yang digunakan. Kemudian rangkaian
tersebut di uji coba dengan menggunakan multimeter, untuk mengetahui apakah
rangkaian tersebut sudah terhubung dengan benar.
Diagram
blok dari prototipe pintu otomatis satu arah ini adalah sebagai berikut :
Dalam
Gambar 1 adalah berisi prinsip kerja secara keseluruhan dari rangkaian
elektronik yang dibuat. Sehingga keseluruhan blok dari alat dapat membentuk
suatu sistem yang dapat bekerja atau difungsikan sesuai dengan perancangan.
Perancangan
Mekanik
Perancangan
mekanik ini diawali dengan pemilihan bahan alas dan rangka pada pintu yang akan
digunakan. Bahan tersebut terbuat dari bahan akrilik dan alumunium yang akan
dipotong sesuai dengan ukuran dan bentuk yang diinginkan. Kemudian
bagian-bagian yang telah dibentuk dirangkai sesuai dengan desain yang telah
dibuat.
Pemrograman
Sebelum
masuk ke tahapan pemrograman, perlu diperhatikan tentang pembuatan flowchart
terlebih dahulu. Berikut flowchart yang telah dibuat :
Setelah flowchart dibuat,
tahapan selanjutnya adalah menuliskan program. Adapun tahapannya adalah
menuliskan program, meng – compile, dan men – download – kan ke dalam
mikrokontroler ATMega 8535 dengan menggunakan software CodeVisionAVR C
Compiler.
Rancangan
Pengujian Rangkaian
1.
Rangkaian Catu Daya
Rangkaian
catu daya berfungsi untuk mengubah tegangan AC 220V menjadi tegangan DC. IC
7805 merupakan IC yag dirancang khusus sebagai regulator tegangan untuk
meghasilkan tegangan keluaran 5 volt yang stabil. Rangkaian diuji dengan
menggunakan multimeter. Skala yang dipakai pada ukuran Voltage, dengan
menghubungkan VCC rangkaian dengan kabel positif pada multimeter dan
menghubungkan Ground rangkaian dengan kabel negatif pada multimeter.
2. Rangkaian Mikrokontroler
Pengujian mikrokonroler
adalah pada PORTB dihubungkan dengan delapan LED pada kaki katoda. Kaki anoda
LED dihubungkan dengan resistor 1 KΩ kemudian dihubungkan ke VCC. Dengan
memberi program sederhana yaitu menyalakan semua lampu.
3. Rangkaian Motor DC
Pengujian rangkain motor DC
ini dilakukan dengan membuat program sederhana untuk menghidupkan motor. Yaitu
dengan memberi input 0 atau 1 pada IC L293D dari mikrokontroler. Jika motor
dapat berputar berarti rangkaian ini dapat berfungsi dengan baik. Dalam
rangkaian ini input IC L293D dihubungkan dengan PORTB.0, PORTB.1, PORTB.2,
PORTB.3 dan outputnya dihubungkan dengan motor DC.
4. Sensor
Pengujian sensor ini yaitu
kabel positif pada multimeter dihubungkan dengan ‘VOut’ pada sensor dan kabel
negatif dihubungkan dengan Ground. Diuji jika ada suhu tubuh manusia dan
terdeteksi oleh sensor maka jarum pada multimeter bergerak dan sebaliknya jika
tidak ada suhu tubuh manusia yang terdeteksi oleh sensor maka jarum pada
multimeter tidak bergerak.
Tahap
Penyelesaian
Setelah
rangkaian alat selesai dibuat, kemudian dilakukan langkah – langkah
penyelesaian yaitu :
1.
Menggabungkan rangkaian – rangkaian yang
telah dibuat
2.
Menuliskan program kemudian di –
download – kan ke mikrokontroler ATMega 8535.
3.
Melakukan uji coba alat yang telah
berisi program secara keseluruhan untuk memastikan bahwa alat telah dapat
bekerja sesuai kebutuhan
4.1 Blok Diagram Rangkaian
Alat
ini terdiri dari tiga rangkaian. Rangkaian yang pertama adalah rangkaian
mikrokontroller ( minimum system ) ATMega 8535 yang merupakan otak dari alat
ini. Rangkaian mikrokontroler ini berupa rangkaian sistem minimun ATMega 8535.
Terdapat juga IC ATMega 8535 yang berfungsi untuk menyimpan program. Rangkaian
kedua adalah rangkain PIR. Rangkain ini tidak dibuat sendiri melainkan
menggunakan DI - PIR Motion Detector. Rangkaian yang ketiga adalah rangkaian
motor DC dengan IC L293D sebagai driver motor DC. Rangkaian ini merupakan
keluaran dari rangkaian mikrokontroler. Rangkaian ini berisi dua buah motor DC
yang berfungsi menggerakkan pintu secara otomatis.
1. Sensor
PIR 1 dan sensor PIR 2 mendeteksi suhu tubuh manusia yang akan memberikan input
ke mikrokontroler. Salah satu kaki yang terdapat pada PIR di hubungkan ke Port
pada mikrokontroler, yaitu PORTC.6 dan PORTC.7
2. Pendeteksian
hambatan yang terjadi pada sensor PIR akan dibaca oleh rangkaian mikrokontroler
yang nantinya akan disambungkan pada rangkaian driver motor DC, yaitu melalui
PORTB.0, PORTB.1, PORTB.2, PORTB.3.
3. IC L293D
sebagai driver motor DC memberi masukan ke motor DC sehingga motor DC dapat
berputar.
Pengujian
Rangkaian Catu Daya
Catu
daya berfungsi untuk mengubah tegangan AC 220V menjadi tegangan DC. IC 7805
merupakan IC yag dirancang khusus sebagai regulator tegangan. Masukan tegangan
DC yang bervariasi maka akan didapatkan tegangan 5V yang stabil.
Sesuai
gambar 4 maka didapatkan hasil pengujian seperti tabel di bawah ini.
Jarum
pada multimeter bergerak dan menunjukan tegangan yaitu yang digunakan adalah
5V, maka rangkaian catu daya tersebut telah siap dipakai.
Pengujian
Rangkaian Mikrokontroler
Rangkaian
ini merupakan otak dari seluruh rangkaian. Semua rangkaian yang ada
dikendalikan input outputnya oleh rangkaian mikrokontroler ini. Mini sistem
digunakan IC ATMega 8535 dengan alasan program bisa dihapus secara berulang –
ulang. Sesuai pengujian seperti pada gambar 5 didapatkan hasil seperti tabel di
bawah ini
Dengan
melihat hasil pada tabel diatas, mikrokontoler telah sesuai dengan program yang
dibuat maka mikrokontoler siap digunakan.
Setelah
itu kemudian dibuat sesuai kebutuhan untuk pintu otomatis satu arah. Port –
port yang digunakan adalah :
1. PORTC.6
dihubungkan ke sensor PIR 1 dan PORTC.7 dihubungkan ke sensor PIR 2
2.
PORTB.0, PORTB.1, PORTB.2, PORTB.3
dihubungkan ke IC L293D
Pengujian
Rangkain Motor DC
Rangkaian
ini terdapat sebuah IC L293D sebagai driver motor DC dan dua buah motor DC yang
berfungsi menggerakkan pintu otomatis. Dengan melakukan percobaan sesuai gambar
6 yaitu dengan memberi input 0 atau 1 pada IC L293D didapatkan hasil seperti
tabel di bawah ini.
Dengan
melihat hasil dari tabel diatas menunjukkan bahwa rangkaian motor DC dapat
berfungsi dan siap digunakan.
Pengujian Sensor
Pengujian Sensor
Sensor yang digunakan dalam rangkaian pintu otomatis satu arah ini menggunakan sensor PIR ( Passive Infra Red ). Setelah dilakukan pengujian dengan cara seperti yang telah dijelaskan pada Bab III didapatkan hasil sebagai berikut.
Dari
hasil di atas maka sensor PIR dapat berfungsi dan siap untuk digunakan. Sensor
PIR dalam rangkaian pintu otomatis satu arah ini berfungsi sebagai input.
Sensor ini mempunyai tiga kaki. Kaki yang pertama terhubung dengan
mikrokontroler, kaki kedua terhubung dengan VCC , dan kaki yang ketiga
terhubung dengan Ground. Rangkaian pintu ini menggunakan dua buah sensor PIR
yang mana sensor PIR 1 terhubung ke PORTC.6 dan sensor PIR 2 terhubung ke
PORTC.7 dalam mikrokontroler.
1.1 Pemrograman Alat
Proses
pemrograman dilakukan setelah hardware selesai dibuat. Seluruh hardware
tersebut diuji apakah sudah sesuai dan tidak ada kesalahan dalam perangkainnya.
Kemudian program dimasukkan ke dalam mikrokontroler ATMega 8535 dan alat dapat
menampilkan hasilnya, maka alat dalam keadaan baik. Untuk men – download
program ke mikrokontroler ATMega 8535 digunakan software CodeVisionAVR C
Compiler. Downloader di hubungkan ke komputer atau laptop melalui port USB.
1.2 Hasil Pengujian
Alat
ini dirancang menggunakan sensor PIR ( Passive Infra Red ) dengan modul DI –
PIR Motion Detector sebagai pendeteksi suhu tubuh pada pintu otomatis satu
arah. Untuk menggerakkan motor digunakan IC L293D sebagai driver. IC ini
berfungsi untuk mengendalikan putaran motor DC agar dapat membuka dan menutup pintu.
Mikrokontroler ATMega 8535 digunakan sebagai otak dari alat ini. Rangkaian
tersebut dihubungkan dengan catu daya 5 V.
Kondisi
pertama adalah kedua PIR yaitu PIR 1 dan PIR 2 dalam keadaan normal dan pintu
dalam keadaan tertutup. Setelah PIR 1 mendeteksi suhu tubuh manusia maka LED
indikator pada PIR 1 akan menyala dan ‘Vout’ akan berlogika ‘0‘. ‘Vout’ yang
terhubung dengan PORTC.6 akan memberi perintah pada mikrokontroler yang
kemudian diteruskan ke IC L293D untuk menggerakkan motor DC yang berakibat
pintu dapat terbuka secara otomatis.
Kondisi
kedua adalah setelah pintu terbuka maka sensor PIR 2 yang masih dalam keadaan
normal akan mendeteksi suhu tubuh manusia maka LED indikator pada PIR 2 akan
menyala dan ‘Vout’ akan berlogika ‘0’. ‘Vout’ yang terhubung dengan PORTC.7
akan memberi perintah pada mikrokontroler yang kemudian diteruskan ke IC L293D
untuk menggerakkan motor DC yang berakibat pintu dapat tertutup kembali secara
otomatis.
Ini ada video untuk pintu otomatis satu arah meskipun mengaplikasinya berbeda
Source : http://eprints.uns.ac.id/8689/1/162932708201009321.pdf
Source : http://eprints.uns.ac.id/8689/1/162932708201009321.pdf
No comments:
Post a Comment
Tulis komentarmu :)